TINGKAH LAKU LEKAT SESUDAH UMUR 1 TH
Tingkah laku lekat pada 2 th pertama yang tertuju pd 1 orang, segera akan tertuju juga pd orla disekitar. Hal ini ditinjau dr 2 segi.
Tingkah laku lekat terjadi karena proses belajar.
Tingkah laku lekat merupakan ciri khas manusia.
Manusia mempunyai ciri khas untuk bercakap – cakap dengan lingkungan sekitar. Tingkah laku lekat merupakan kecenderungan dasar pada anak yang sudah ada sebelum proses belajar dapat terjadi.Perkembangan ini dimulai dari usia pra sekolah sampai akhir masa sekolah yang ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial.
Anak – anak mulai melepaskan diri dari keluarga, ia akan mendekatkan diri pada orang lain disamping anggota keluarga. Meluasnya lingkungan sosial dengan anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh yang ada diluar pengawasan orang tua. Ia bergaul dangan teman – teman, ia mempunyai guru –guru yang menpunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses kehidupannya. Disamping itu, perkembangan motif prestasi & identitas kelamin sangat penting, tapi juga perkembangan pengertian norma atau moralitas. Justru dalam periode ini mendapatkan kemajuan yang esencial.
Dengan berakhirnya awal masa kanak – kanak, kebiasaan untuk patuh harus dibentuk agar anak – anak mempunyai disiplin yang konsisten.
Disiplin pada awal masa kanak – kanak
DISIPLIN OTORITER
Bentuk disiplin tradisional dan yang berdasarkan pada ungkapan kuno yang mengatakan bahwa “menghemat cambukan berarti memanjakan anak”.
DISIPLIN YANG LEMAH
Berkembang sebagai proses terhadap disiplin otoriter yang dialami oleh banyak orang dewasa dalam masa kanak2nya. Melalui akibat dari perbuatannya sendir, anak – anak belajar bagaimana berperilaku secara sosial.
DISIPLIN DEMOKRATIS
Prinsip demokratis menekankan hak anak untuk mengetahui mengapa peraturan2 dibuat dan memperoleh kesempatan mengemukakan pendapatnya sendiri bila menurutnya peraturan itu tidak adil.
PENGARUH DISIPLIN PADA ANAK - ANAK
Pengaruh pada perilaku :
Anak yang orang tuanya lemah akan meningkatkan diri sendiri, tidak menghiraukan hak – hak orang lain, agresif & tidak sosial.
Anak dengan disiplin yang keras, otoriter, akan sangat patuh bila dihadapan orang - orang dewasa.
Anak dengan disiplin demokratis, akan belajar mengendalikan perilaku yang salah & mempertimbangkan hak - hak orang lain
Pengaruh pada sikap :
Anak yang orang tuanya melaksanakan disiplin otoriter maupun disiplin yang lemah, cenderung membenci orang - orang yang berkuasa.
Disiplin yang demokratis, dapat menyebabkan kemarahan sementara tetapi bukan kebencian.
Pengaruh pada kepribadian :
Semakin banyak hukuman fisik digunakan, maka anak semakin cenderung menjadi cemberut, keras kepala & negativistik.
Mengakibatkan penyesuaian pribadi & sosial yang buruk.
Penyebab pelanggaran pada awal masa kanak - kanak
Ketidaktahuan anak bahwa perilakunya tidak dibenarkan oleh kelompok sosial.
Sengaja tidak patuh dalam hal yang kecil – kecil umunya akan mendapat perhatian yang besar daripada perilaku yang baik.
Pelanggaran dapat disebabkan oleh kebosanan.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN PADA AWAL MASA KANAK - KANAK
Pola kepribadian yang dasarnya telah dilatakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam masa awal kanak – kanak.
GLASNER mengatakan : bahwa konsep diri anak “ terbentuk didalam rahim hubungan keluarga ”.
Dengan berjalannya periode awal masa kanak – kanak, maka anak semakin banyak berhubungan dengan teman – teman sebayanya, baik di lingkungan tetangga, sekolah maupun di pusat perawatan anak. Sikap awal teman – teman, anggota keluarga sangat berperan penting. Karena sekali dasar untuk konsep diri telah diletakkan maka agak sulit untuk diubah
Kondisi – kondisi yang membentuk konsep diri pada awal masa kanak - kanak
Cara pelatihan anak.
Cita – cita orang tua.
Posisi urutan.
Kelompok minoritas.
KetidakNyamanan lingkungan.
INTERAKSI DENGAN TEMAN SEBAYA
Di TK dan SD anak mempunyai kontak y intensif dg teman2 sebaya. Anak biasanya b’usaha utk mjd anggota suatu kelompok, kelompok ini ada dlm dunia TK dan SD. Tingkah laku disini timbul dg cara menirukan, (belajar dari model) dr pihak teman2 sebaya. Disini sudah dpt nampak pemilihan y khas menurut jenis kelamin s’ta cara memberi pengaruh.
Faktor sosialisasi y memajukan tingkah laku sesuai jenis kelamin memeganga peranan penting, utk b’interaksi dg teman sebaya merupakan p’mulaan hubungan p’sahabatan & hubungan dg teman sebaya. Sdh sejak awal b’kembanglah referensi t’tentu dlm hubungan dg anak2 lain. P’sahabatan pd anak2 sekolah pd umumnya t’jd atas dasar interes & aktifitas b’sama. Hubungan p’sahabatan & hubungan teman sebaya b’sifat timbal balik & memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
a. Ada saling pengertian
b. Saling membantu
c. Saling percaya
d. Saling menghargai dan menerima
0 komentar:
Posting Komentar