Senin, 28 Maret 2011

PERILAKU KRIMINALITAS DIDORONG KEMISKINAN ( kajian teori medan )





A.    Teori Medan
Kurt Lewin adalah orang pertama dan paling terkemuka dalam menerapkan teori Medan di semua cabang Psikologi. Ciri utama dari teori medan dapat diringkas sebagai berikut : (1) tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi, (2) analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian-bagian komponennya dipisahkan, (3) orang yang konkret dalam situasi yang konkret dapat digambarkan secara Matematis.
*        P (Pribadi)
Pemisahan pribadi dilakukan dengan menggambarkan suatu figur tertutup sepenuhnya dan terletak dalam bidang yang lebih luas.
*        LP (Lingkungan Psikologis)
Seandainya kita hanya tertarik pada dan tidak tertarik pada dunia dimana pribadi itu merupakan bagian didalamnya, berarti kita akan melupakan interaksi-interaksi penting antara pribadi dan lingkungan. LP digambarkan sebagai suatu fitur tertutup lain yang lebih besar dari P (Pribadi) dan yang melingkupinya.
*        RH (Ruang Hidup)
Ruang hidup adalah keseluruh kenyataan psikologis. Ruang hidup mengandung kemungkinan fakta yang dapat tingkah laku individu. Ruang hidup meliputi LP dan P yang ada didalamnya.


 



*        Lokomosi
Lokomosi adalah suatu dinamika pergerakan yang menyebabkan tingkah laku pada individu yang mempunyai tujuan tertentu dan tujuan itu adalah mencari keseimbangan.
*        Konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict)
Konflik ini terjadi kalau seseorang menghadapi dua obyek yang sama-sama bernilai positif. Orang itu akan mengalami konflik, karena ia mendekat salah satu obyek, maka ia harus melepaskan yang lain.
*        Konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict)
Konflik ini terjadi kalau seseorang berhadapan dengan dua obyek yang sama-sama mempunyai nilai negatif tetapi ia tidak bisa menghindari kedua obyek itu sekaligus.
*        Konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance)
Dalam konflik ini terdapat hanya satu obyek yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.

B.     Aplikasi / Contoh Kasus
Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup. Gambaran kekurangan materi yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan menyebabkan munculnya tindakan-tindakan kriminalitas oleh karena tidak adanya kemampuan dan potensi untuk mengupayakan perubahan. Dalam berbagai kasus kriminal, faktor kemiskinan banyak menjadi faktor penyebab tindak kriminalitas. Hal ini juga mendapat pengaruh dari lingkungan sekitar individu itu sendiri. Dalam lingkungan yang serba terbatas dan kurangnya potensi/kemampuan individu untuk mencapai perubahan, individu-individu ini akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya dengan berbagai tindak kriminalitas. Tentunya individu ini akan mencari kelompok / komunitas yang mendukung dan membuatnya merasa nyaman. Dan akhirnya individu-individu ini mulai terbiasa dengan tingkah laku kriminalitasnya yang dirasa dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhannya.



C.    Pembahasan Teori dengan Kasus 
Perilaku-perilaku kriminalitas yang disebabkan oleh kemiskinan tentunya tidak terlepas dari individu itu sendiri. Seorang individu pada dasarnya digambarkan dalam bentuk suatu figur yang tertutup dan mempunyai kehendak sendiri. Singkatnya individu digambarkan sebagai bagian yang terpisah namum termasuk dalam suatu keseluruhan yang lebih luas. Pelaku kriminalitas pada dasarnya terpaksa melakukan hal itu padahal dalam dirinya mempunyai kehendak untuk tidak melakukan hal itu. Di sini kemiskinan menjadi lingkungan psikologis dari indivivu-individu itu sendiri. Lingkungan psikologis ini membuat pribadi/individu ini sedikit banyak memberikan pengaruh pada segi psikologis individu itu sendiri dan kemiskinan ini menyebabkan perasaan tertekan dan tidak nyaman. Dan oleh karena itu individu-individu ini menyikapi kemiskinan dengan tindakan-tindakan kriminalitas yang dirasa mampu membuatnya mencukupi kebutuhannya. Dan lingkungan psikologis tadi menjadi faktor pendorong. Dalam kemiskinan ini membentuk ruang hidup bagi individu-individu yang ada didalamnya. Ruang hidup ini merupakan keseluruhan kenyataan yang dapat menentukan tingkah laku individu itu. Dan dari permasalahan ini, kemiskinan dan tindak kriminalitas yang juga didorong oleh lingkungan psikologisnya merupakan keseluruhan kenyataan psikologis yang membentuk / menentukan tingkah laku krimialitas yang disebabkan oleh kemiskinan. Bagi individu-individunya sendiri hal ini tentunya menimbulkan konflik dalam dirinya sendiri. Dalam Teori Kurt Lewin mengenai konflik, hal ini dapat dimasukkan pada konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict). Karena konflik pada individu-individu ini terjadi karena individu dihadapkan pada 2 pilihan yang sama membuatnya tidak enak. Pilihan pertama ia tidak bisa mencukupi kebutuhanya, pilihan kedua ia hanya bisa mencukupi kebutuhannya dengan tindak kriminalitas yang sebenarnya juga tidak ingin ia lakukan.



DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, Wirawan, Sarlito. Dr. Prof. 2002. Teori-Teori Kepribadian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 insight. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.